Badak merupakan
hewan langka yang sangat terancam (critically endangered). Badak adalah binatang
berkuku ganjil (perrisodactyla). Nama
Rhinoceros berasal dari bahasa Yunani yaitu rhino,
berarti “hidung” dan ceros, berarti
“cula”. Badak telah hidup di
bumi selama 50 juta tahun. Badak
hidup di tanah rerumputan dan hutan di iklim tropis. Badak selalu dekat dengan
air, karena selain mereka perlu minum air, mereka menikmati berkubang dalam
lumpur. Badak merupakan herbivora (hewan pemakan tumbuhan). Badak memiliki
indera pendengaran dan penciuman yang tajam, namun mereka rabun dekat. Badak biasanya
hidup sendiri-sendiri, kecuali induk dan anaknya. Badak sering curiga kepada
sesuatu yang asing. Sebagai akibatnya, badak sering menyerang pendatang tanpa
sebab.
Walaupun mereka
memiliki kulit yang tebal, namun badak menderita gangguan dari berbagai kutu
kulit dan parasit lainnya. Badak sering terlihat bersama dengan burung pemakan
kutu, yang sangat membantu badak itu. Badak juga senang berkubang dalam lumpur dan membuat sunblock dengan lumpur yang dibiarkannya
mengering. Lumpur kering itu berguna melindungi mereka dari beberapa serangga
pengisap darah.
Bayi badak sering
diburu oleh harimau, tapi manusia adalah musuh terbesar badak dewasa. Dulu ada 12
jenis badak yang hidup di beberapa pelosok dunia, tapi sekarang hanya tinggal 5
jenis saja.
1.
Badak
Sumatera (Sumatran rhino) bercula dua
atau Dicerorhinus sumatrensis
Fischer, 1814.
2.
Badak
Jawa (Javan rhino) bercula satu atau Rhinocerus sondaicus Desmarest, 1822.
3.
Badak
India (Indian rhino) bercula satu
atau Rhinocerus unicornis Linnaeus,
1758.
4.
Badak
Hitam Afrika bercula dua (Black Rhino)
atau Diceros bicormis.
5.
Badak
Putih Afrika bercula dua (White Rhino)
atau Cerathoterium simum.
Diantara kelima
jenis badak ini, badak yang terbesar adalah badak putih yang panjang badannya
sampai 5 m dan beratnya sampai 3.800 kg. Sedangkan badak terkecil adalah badak
(berambut) Sumatra, yang panjang kepala dan badannya kurang dari 3,2 m dan
beratnya kurang dari 2.000 kg.
Tanduk atau cula badak tidak terletak di atas kepala, melainkan
di ujung hidungnya. Cula ini juga tidak serupa dengan tanduk ternak
atau tanduk bercabang rusa. Cula badak tidak menempel pada tengkoraknya.
Tanduk badak terbuat dari
rambut tebal yang tersusun dari keratin (zat mirip rambut). Tanduk mereka dapat tumbuh kembali jika
dipotong atau dipatahkan.
Badak banyak diburu karena tanduknya. Tanduk mereka digunakan untuk membuat belati seremonial di
Timur Tengah yang disebut jambiyas
dan sebagai afrodisiak dalam pengobatan tradisional Cina.(penulis: Hotimah)
EmoticonEmoticon